


















|

PT Perkebunan
Nusantara XIV (Persero) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah RI
Nomor 19 tanggal 14 Pebruari 1995 dan Akta Notaris Harun Kamil, SH Nomor
47 tanggal 11 Maret 1996.
Proses pembentukannya diawali dengan penge-lompokan 26 buah PT Perkebunan
(Persero) menjadi 9 kelompok pada tahun 1994, sebagaimana ditetapkan dalam
Surat Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 361/Kpts/07.210/5/1994 tentang
Restrukturisasi BUMN Sektor Pertanian. Pengelompokan tersebut dalam rangka
optimalisasi skala usaha untuk meningkatkan daya saing menghadapi pasar
bebas.
Setelah tahap pengelompokan, maka pada tanggal 11 Maret 1996 dibentuklah
14 buah PT Perkebunan Nusantara, salah satu diantaranya adalah PT Perkebunan
Nusantara XIV (Persero) yang merupakan peleburan (merger murni) dari :
1. PT Perkebunan XXVIII (Persero)
2. PT Perkebunan XXXII (Persero)
3. PT Bina Mulya Ternak (Persero)
4. Eks Proyek PT Perkebunan XXIII (Persero) di Sulawesi Selatan, Tengah
dan Tenggara.
PT Perkebunan XXVIII (Persero) memiliki
3 unit usaha dengan luas areal 25.000 ha, yaitu :
ˇ PKS Luwu I di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan,
mulai tanam tahun 1983 dan memiliki 1 pabrik kelapa sawit.
ˇ Kebun Mira (Minahasa dan Halmahera) di Sulawesi Utara dan Maluku, mulai
tanam tahun 1983, komoditi kelapa dan kakao.
ˇ Kebun Awaya/Telpaputih, di Seram, Maluku,
mulai tanam tahun 1983, komoditi kelapa, karet dan kakao.
PT Perkebunan XXXII (Persero) memiliki
3 unit usaha dengan areal seluas 32.000 hektar yaitu :
ˇ Pabrik Gula Bone, di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan,
didirikan tahun 1960, giling perdana th 1975, peralatan pabrik dari Cekoslowakia
dengan kapasitas 2.000 tth (ton tebu/hari)
ˇ Pabrik Gula Camming, di Kabupaten Bone , Sulawesi Selatan,
didirikan tahun 1981, giling perdana tahun 1986, peralatan pabrik dari
India dengan kapasitas 3.000 tth.
ˇ Pabrik Gula Takalar, di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan,
didirikan tahun 1981, giling perdana tahun 1984, peralatan pabrik dari
Taiwan dengan kapasitas 3.000 tth.
PT Bina Mulya Ternak (Persero) mengelola
6 unit usaha peternakan mulai tahun 1973 dengan areal seluas 36.931 hektar,
yaitu :
ˇ Maroangin, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.
ˇ Sidrap, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.
ˇ Sakkoli, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
ˇ Passeloreng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
ˇ Keera Kabupaten Wajo, Sulawesi selatan
ˇ Kabaru, di P. Sumba, Nusa Tenggara Timur (1974).
Eks Proyek PT Perkebunan XXIII (Persero)
di Sulawesi
ˇ Kebun Beteleme (karet) di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah,
mulai tahun 1982.
ˇ Kebun Kolaka (kakao)di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara,
mulai tahun 1988.
ˇ Kebun Jeneponto (kapas) di Kabupaten Jeneponto
mulai tahun 1982 dan
- kopi di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan mulai tahun 1993.
Komoditas yang dikelola meliputi :
ˇ Tanaman semusim : tebu, ubikayu.
ˇ Tanaman tahunan : sawit, kelapa, kakao, karet, pala, kopi.
ˇ Ternak : sapi dan kuda.
Pada tahap selanjutnya maka arah pengembangan komoditi difokuskan pada
:
ˇ Komoditi unggulan : sawit, gula, tepung tapioka
ˇ Komoditi harapan : kakao, sapi, karet, sagu.

|
|